Sinopsis

Jodoh. Bahwa salah satu takdir Allah yang tidak bisa ditebak adalah perihal jodoh. Dan bahwa menikah adalah pintu rezeki. Namun, hidup tidak sekecil sebuah kalimat yang ditata rapi guna memberikan satu pemahaman semata. Hidup sepenuhnya adalah kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Manusia dengan segala keterbatasannya hanya bisa menerjemahkan firman-Nya sesuai dengan kadar kemampuan manusia. Itulah mengapa, hidup tidak hanya sebatas rangkaian kata guna menyampaikan satu pemahaman semata. Alfina Fatimatus Zahra, dengan segala tekad iman yang dimilikinya telah berteguh untuk menerima pinangan seorang lelaki di usia 22 tahun, tepat satu bulan setelah kelulusan Sarjana Pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Menikah dengan lelaki yang diterima oleh kedua orangtuanya adalah bentuk khidmat seorang anak kepada Ayah dan Ibunya. Burhan Notoatmodjo adalah sosok lelaki yang meminang Alfina. Lelaki karir dan anak dari keluarga Notoatmodjo yang ternama dan memiliki banyak bisnis besar. Tentu saja, alasan Alfina menerima pinangan itu bukan karena kekayaan, melainkan karena ridha ayah dan ibunya. Bagi Alfina taat kepada orang tua adalah sumber keberkahan hidup. Dan juga bagi Alfina, menikah adalah hal mulia yang harus dijalankan sebagai muslimah yang taat. Di awal pernikahannya, Alfina merasa biasa-biasa saja, seperti layaknya pengantin muda, meski tak seromantis pasangan lain. Sembari menjadi guru di salah satu SMA ternama di Kota Surakarta, Alfina juga giat membuat berbagai bentuk tulisan untuk diterbitkan, baik secara komunitas maupun individual. Ia sama sekali tidak mau ikut mengurusi bisnis suaminya. Namun, semakin lama Alfina mulai merasakan gelagat yang kurang baik dari suaminya. Alfina mulai mempertanyakan sisi rutinitas shalat lima waktu suaminya yang kini terlihat kembali melemah. Akan tetapi, itikad baiknya dibalas dengan sikap yang tidak baik bahkan imbalannya adalah tekanan batin dan fisik. Ia mendapati suaminya sudah jauh dari kata kasih sayang seorang suami. Hingga puncaknya, Alfina menemukan bahwa suaminya terjerat banyak hutang serta bermain dengan wanita bayaran di luar membuat dirinya tidak sanggup lagi menahan gejolak amarah. Alfina dan Burhan sampai di titik bercerai di usia pernikahan yang ke-17 tahun. Dengan segala dampak yang dihadapi pasca perceraian, Alfina tetap fokus dan berpikir positif. Dia berjuang sendiri dalam mendidik dan membesarkan anaknya. Hingga pada akhirnya, Allah menurunkan bukti kebesaran-Nya dengan berbagai kesuksesan karir yang diterima seorang single parent bernama Alfina Fatimatus Zahra. Ia selalu percaya, bahwa dalam segala cobaan dan musibah yang dihadapinya Allah selalu memayunginya untuk tetap memiliki keteguhan hidup seberapa kali cobaan membanting fisik dan batinnya. Sebab ia percaya semua itu untuk mengangkat derajatnya di mata Tuhan yang memiliki kemutlakan.

Detail

Kategori

• 12 Novel
• 2 Kumpulan Puisi
• 0 Pelajaran
• 4 Pengetahuan Umum
• 0 Agama
• 2 Komputer
• 2 Cerpen
• Katalog Buku